Move On !!! Pacar Baru atau Menikah ?



Move On ?? Pacar Baru atau Menikah ?

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Cerita ini aku persembahkan untuk orang yang telah mengukir sebuah kisah dalam hidupku. Seseorang yang menunjukkan, mengajarkan, bahkan memberikan aku bahagia dan derita. Seseorang yang membuatku merasakan arti Cinta yang sesungguhnya. Seseorang yang telah membiarkan aku untuk mencintainya dan memilikinya. Semoga dengan cerita ini akan mengingatkannya pada kisah yang telah ia ukir dalam hidupku.

Beberapa tahun kebelakang aku sempat menjalin sebuah kisah asmara dengan seorang perempuan, sebut namanya Desi.   Kami memulainya saat masa SMA, karna Masa-masa remaja adalah masa transisi dari kanak-kanak menjadi remaja, jadi bukanlah hal tabu bila masa ini diwarnai dengan kisah-kisah percintaan yang sesungguhnya tidak pernah tau apa makna dari cinta itu sendiri. Aku pun merasakan indahnya masa-masa itu dan telah aku ukir sebuah cerita yang abadi, sebuah kisah panjang yang masih terus berjalan dan mengukir cerita sampai detik ini.

Aku tak akan menceritakan tentang betapa indahnya masa itu, melainkan sebuah kisah perjalanan Move On setelah kepergiannya. Kira-kira 3 tahun yang lalu kami memutuskan untuk berpisah, walaupun masih masa remaja tapi kalau sudah teracuni dengan yang namanya Cinta dan salah mermberikan ruang untuk cinta, yang sudah pasti akan menggoreskan sebuah luka dalam hati.

Awalnya kehidupanku mulai kacau, resah, gelisah, bahkan aku tak dapat menerima dengan keputusan kami untuk berpisah. Namun bodohnya, aku justru sok kuat untuk menerima keputusan tersebut. Jadi untuk kawan-kawan jika kalian masih sayang atau cinta jangan gengsi ungkapin ajah ... Rasanya sangat pedih saat kau masih sayang atau cinta tapi gak terealisasikan. 

Waktu memang tak adil memilih memisahkan kami di saat yang tidak tepat, aku berpisah dengannya tepat setelah kelulusan SMA dengan dalih agar lebih fokus untuk mengejar cita-cita dan malu pada orang tua. Jadi intinya tak ada alasan di antara kami untuk saling membenci, namun tetap saja tak ada kata Move On dalam benak ini.

Bertahun – tahun aku tak berjumpa dengannya, bahkan sekedar menanyakan kabar akan terasa sulit kalau bukan aku yang memulai menghubunginya. Sempat terbesit di benakku untuk mencari penggantinya, tapi.... justru hal tersebut yang membuatku terus mengingat wajahnya. Apakah aku jatuh cinta ? Kenapa harus dia ? dari beberapa Perempuan yang pernah menjalin hubungan denganku kenapa hanya dia yang tak pernah pergi dari pikiranku, dia menari dalam benakku seoalah memberi tanda agar tetap mengejarnya, terkadang bisa ku tolak semua pikiran itu namun hati ini tak bisa menerimanya begitu saja, kalian tahu hati adalah suatu organ istimewa yang diri sendiri pun tak dapat ia bohongi. Jadi suatu hal bodoh jika kita melawan kehendak hati kita.

Lisanku berkata A hatiku berkata  mungkin A baik buat kamu tapi mending tunggu ajah dia lagi siapa tahu dia kembali... Luar biasanya hati ini dia tahu mana yang baik dan yang engga,  setelah banyak bertanya pada si Hati aku mulai sadar dan menyimpulkan harus ada yang berubah dalam keadaan ini. Aku putuskan untuk mengajaknya menjalin hubungan untuk kedua kalinya melihat kali ini kami cukup pantas untuk menjalaninya dia sudah bekerja dan aku pun sudah bekerja, pikirku mungkin sudah saatnya dan harus memulai ke jenjang yang lebih serius lagi. Tapi angan hanya lah angan tak akan pernah menjadi kenyataan, jawaban yang keluar dari mulutnya sama sekali tak pernah ku pikirkan. Dia menolak ku !!! sempat sedikit gila ku mendengarnya, mendadak serangan jantung, gangguan kehamilan, napas sesak, campur aduk lah saat itu. Tapi begitulah saat kita berharap pada manusia semuanya kacau saat dan tak sesuai dengan harapan.

Umumnya setelah beberapa kali mendapat penolakan tingkat Move On seseorang akan bertambah naik karna merasa dirinya sudah tak di harapkan lagi. Beda halnya denganku, justru aku terus mengejarnya walau tahu akhirnya akan seperti apa.  Aku hanya berpikir kalau dia memang benar jodohku, yah kalaupun salah tebakanku. Apa salahnya orang bodoh seperti ku mempertahankan keyakinannya ?

Pernah sekali aku melihat di wall FB nya ada laki-laki lain yang mengungkapkan perasaan pada dia. Saat membacanya tiba-tiba mataku mendadak rabun, gendang telinga seperti tak mengijinkanku untuk mendengar hal seperti itu. Entah apa yang kupikirkan saat itu seketika saja ku beranikan diri ini untuk menanyakan padanya “Apa kau telah menjalin sebuah hubungan baru ?” kali ini Tuhan masih berpihak padaku “ Engga”  hanya satu kata yang terucap tapi dapat membangkitkan semangat hidupku. Bodohnya aku ini, padahal apa hakku menanyakan hal seperti itu? Tapi aku lega setelah penjelasannya, aku bahagia walau hanya satu kalimat yang terucap.

Setelah kejadian itu, aku mundur dari pengejaran cintaku. Aku percaya dia pun masih memiliki perasaan yang sama terhadapku. (menghibur diri) jadi kucoba untuk tak lagi memperhatikan dirinya (udah pokoknya hati ini percaya ajah). Beberpa bulan kemudian aku mendapat sebuah kabar, ternyata dia dalam proses hijrah menjadi seorang Muslimah sejati. Aku tersenyum mendengarnya, bahagia, senang dan tentunya ada satu hal yang terpecahkan mungkin dia gak ingin tuh mengenal lagi yang namanya pacaran. 

Ada  sebuah perasaan senang di hati ini namun selalu ada hal yang kurang baik yang menganggu. Yah, aku minder untuk berada di dekatnya eh jangankan di dekatnya untuk memulai chat saja aku berpikir ratusan kali harus dari mana aku memulai. 

Tapi bintang masih berkilauan dilangit seperti harapanmu, dan angin yang menembus kulitmu menandakan masih adanya hari esok. Masih ada harapan selama kita masih hidup. Hidupku hanya di penuhi dengan stalkers-stalkers gak jelas terhadapnya. Aku bahagia ketika melihat kabar bahagia untuknya, aku sedih saat ada kabar buruk tentangnya. Tapi semua itu kulakukan secara diam-diam tak seorangpun tahu bahkan dirinya sekalipun. Aku iri pada mereka yang berada di dekatnya, pada mereka yang dapat leluasa berbicara denganya, dan pada mereka yang di sebut namanya oleh dia dalam doa. 

 Hampir 2 tahun aku tak melihat wajahnya, hanya dapat melihat foto-fotonya yang muncul di medsos itu pun tak pernah jelas di bagian muka. Jujur aku kangen, seberat ini kah dalam mencinta ? merindu ? aku mulai gelisah saat itu, tapi tuhan tahu cara menghibur hambanya. Tanpa di sengaja kami di pertemukan di persimpangan jalan, dia melihat ke arahku, aku pun melihat ke arahnya. Mata kami bertemu mulut kami saling melempar senyum. Aku sangat bahagia saat itu, tak pernah terbayangkan sebelumya hal seperti itu dapat terjadi di zaman seperti ini. Kemarau setahun hilang di balas hujan sehari, ungkapan ini mungkin yang paling cocok untuk ku saat itu.

Entah benar atau tidak aku bisa melihat senyum tulus darinya senyuman kerinduan persis sama seperti yang ku alami saat melontarkan senyuman padannya, atau ini hanya sebuah bentuk GR ku saja ? ah sudahlah yang terpenting dia tersenyum ke arahku.

Semakin sulit diri ini unuk Move On hehehe. Tapi aku terus berusaha untuk tidak memperhatikannya. Tapi dia seolah berkata untuk jangan berhenti mengejarnya (padahal ini rayuan setan teman-teman awas kejebak) masalahnya aku sempat terbujuk rayuannya, bukannya semakin dekat tapi  semakin jauh bahkan parahnya lagi kalian bisa malas ngapa-ngapain.

Tapi kupikir setelah semua ini kurang lebih 4 tahun, jika persentasi 1 – 100 sepertinya masih di kisaran 15%. Kapan selesainya nih ? tenang ajah di bagian kali ini akan ku buat kalian mengerti akan arti dari sebuah kata Move On.

Empat  tahun sudah dia meninggalkan ku dan empat tahun juga ku mulai mengejar Cintanya kembali. Tak ada yang sia-sia kali ini hanya hasilnya saja yang kurang memuaskan. Ku pikir berulang-ulang apa yang salah dalam diri ini? Ku rasa semuanya baik-baik saja bahkan sudah ku berikan usaha maximal untuk mendapatkannya, Tapi mengapa hal itu tak terjadi? Kenapa? 

Sampailah pada bulan Ramadhan tahun ini, membawa rasa yang entah apa gelisah tak menentu. Tanpa di sengaja aku melihat Ceramah di Youtube dari Ustadz favoritku yang berjudul “Mintalah kepada si pemilik Hati” disitu semua jawaban-jawaban atas pertanyaanku terjawab. Selama ini yang ku perbuat hanyalah usaha-usaha layaknya manusia tanpa melibatkan Tuhan di situlah letak kesalahannya. Pas tuh kan bulan Ramadhan, langsung gaspol tuh aku berdo’a sama Allah, aku minta bener-bener tuh sama Allah selama bulan Ramadhan itu. Dan hasilnya di akhir bulan Ramadhan banyak temen seangkatanku mulai menjalani kehidupan baru dengan melepas masa lajang mereka. Iseng-iseng tuh aku bertanya padanya dengan obrolan via WhatsApp “Kamu di undang ga sama si A ?” tanya ku. “Iya jawabnya, mau datang ?”  sahutnya. Lama kami mengobrol itung-itung melepas kangen lah hehehe akhirnnya ku beranikan diri untuk bertanya “ Teman-teman kita udah pada nikah ya ,,kita kapan?” tanyaku. Tadinya ku kira akan mendapat balasan cuek atau gimana lahh ciri khasnya dia saat menolak ku tapi kali ini berbeda. “Insya Allah” jawabnya. Seketika bumi terasa tak berputar pada porosnya, angin tak berhembus seperti biasanya, dan langit terasa lebih indah dari biasanya. 

Empat tahun yang hanya kulakukan sendiri kalah dengan satu bulan bantuan-Nya. Jadi kawan-kawan kalau kalian ingin mendapatkan hatinya, ingin menangkap hatinya udah gaspol ajah minta sama Allah jangan minta jadi pacar, langsung minta nikah ajah sekalian, karna Allah sang Maha pemilik hati kita semua. Jadi mintanya sama si Pemilik hati jangan kepada yang di amanahi membawa hati, karna dia gak bisa lho menghendaki hatinya sendiri. Kita ajah ga bisa tuh ngatur-ngatur Hati kita harus suka sama siapa. Dia lah yang maha membolak-balikan hati udah minta nya sama Allah ajah. Insya Allah permasalahan selesai, ini berlaku untuk semuanya juga bukan hanya untuk jodoh. 

Kesimpulannya Move On itu gak harus pindah ke lain hati seperti kebanyakan orang. Move On yang ku dapat kali ini adalah bukan seberapa cepat kita pindah ke lain hati atau bukan seberapa cepat kita melupakannya tapi seberapa besar kita melibatkan Allah untuk mendapatkannya. Pindah ke lain hati berharap agar lebih baik namun tujuan mu untuk pacaran, mending ga usah Move on mending perbaiki diri ajah kalau bisa ajak dia buat perbaiki diri lalu targetkan menikah dan Insya Allah Move On mu berkah. Waallahu alam.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Karena setiap Hati bisa berlaku seperti Rumah, Namun tak Semuanya menjadi tempat Pulang”



0 Response to "Move On !!! Pacar Baru atau Menikah ?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

<script data-ad-client="ca-pub-6931901706804628" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Iklan Tengah Artikel 1

<script data-ad-client="ca-pub-6931901706804628" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Iklan Tengah Artikel 2

<script data-ad-client="ca-pub-6931901706804628" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Iklan Bawah Artikel

<script data-ad-client="ca-pub-6931901706804628" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>