Persiapan Pawai Obor Jagasari - Jagasara dalam Acara Haul !!!
Jagasari - Jagasara ada apa dengan tempat ini ???
Yang saya tahu sejak kecil hanya
lah sebuah makam yang terletak di tengah-tengah
hamparan padi yang luas dan belokasi di Desa Beber Kec. Beber Kab.
Cirebon tepatnya. Malam ini Jum’at 29 September 2017 atau tepatnya tanggal 10
Muharam, akan melaksanakan Haul dengan rangkaian Acara di mulai dengan
iring-iringan Pawai Obor dari dua arah yang nanti akan bertemu di makam Jagasari
– Jagasara.
Tapi apa sih Haul itu ? haruskah
?
Secara bahasa kata “haul” berasal
dari bahasa Arab, Haala-Yahuulu-Haulan yang artinya setahun atau masa yang
sudah mencapai satu tahun. Secara kultural, “haul” ialah peringatan hari
kematian seorang tokoh masyarakat, seperti syaikh, wali, sunan, kiai, habib dan
lain-lain yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan tanggal wafatnya.
Untuk mengenang jasa-jasa, karomah, akhlaq, dan keutamaan mereka.
Rangkaian Acaranya
meliputi
Untuk menyemarakkan haul banyak sekali acara yang
diselenggarakan, rangkaian acara haul berbeda antara satu daerah dengan daerah
lainnya. Adapun acara inti haul di setiap daerah tidak terlepas dari tiga point
berikut yaitu:
·
Membaca al-Qur’an, dzikir dan tahlilan secara
berjama’ah, serta do’a bersama.
·
Mengadakan pengajian, ceramah agama, pembacaan
biografi/sejarah hidup dan karomah-karomah tokoh yang dihauli.
·
Menghidangkan makanan dan minuman.
Tujuan diadakannya
haul
Adapun tujuan haul adalah untuk mengenang jasa dan hasil
perjuangan para tokoh yang dihauli terhadap umat dan agama.
Asal-usul haul dalam
sejarah Islam
Sebenarnya, acara haul tidak dikenal dalam syariat Islam.
Haul tidak ada pada masa Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, shahabat,
tabi’in, dan tabiut-tabi’in. Peringatan tersebut tidak pula dikenal oleh imam-imam
madzhab: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad. Karena
memang perayaan ini adalah perkara baru dalam agama Islam. Adapun yang pertama
kali mengadakan haul dalam sejarah Islam adalah kelompok Rofidhoh (Syi’ah) yang
sesat dan menyesatkan, mereka menjadikan hari kematian Husain a pada bulan
A’syuro sebagai hari besar yang diperingati.
Haul adalah tradisi
nenek moyang
Haul adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia
warisan nenek moyang, haul bukan bagian dari syariat Islam dan tidak didasari
oleh dalil-dalil dari al-Qur’an dan hadist.
Haul tasyabuh dengan
umat Yahudi, Nasrani dan orang-orang musyrik
Haul yang dilakukan tahunan telah ada sebelum Islam, sekitar
5.000 tahunan Sebelum Masehi. Pada mulanya, kegiatan itu dilakukan oleh para
penyembah dewa ‘Yang’ untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa keluarga yang
telah wafat. Peringatan kematian ini kemudian mengalami pencampuran dengan
agama Hindu dan Budha yang ditambah dengan pembacaan mantra-mantra tertentu
dari kedua agama ini.
Umat Yahudi pun setiap tahun mengadakan ritual haul
mengenang jasa-jasa dan perjuangan tokoh-tokoh yang diagungkan dan dicintai.
Sebagai contoh Ribuan orang Yahudi dari seluruh dunia hadir
pada acara haul peringatan 15 tahun kematian Rabi Menachem Schneerson, rabi
kepala atau rebe gerakan chabad-lubavitch yang berbasis di Crown Heights,
meninggal tahun 1994 pada usia 92 dimakamkan di Montefiore Cemetery di St
Albans.Contoh lain Ribuan pengikut Meir Kahane akhir Rabi, pendiri kedua Liga
pertahanan Yahudi (JDL) mengadakan peringatan haul ke-20 atas terbunuhnya Meir
Kahane di sebuah hotel di Manhattan, New York.
Selain orang-orang musyrik dan Yahudi, haul juga merupakan
adat kebiasaan umat Nashrani. Umat Nashrani setiap tahun memperingati wafatnya
Isa almasih ‘alaihissalam (menurut keyakinan mereka) bertepatan dengan tanggal
wafatnya. Hari kematian Isa almasih adalah hari raya umat kristiani, ini untuk
mengenang jasa perjuangan dan pengorbanan Isa Al-masih ‘alaihissalam. Haul Isa
al-Masih ‘alaihissalam disebut dengan hari pascah.
Sedangkan keyakinan yang benar adalah bahwa Nabi
Isa‘alaihissalam masih hidup. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mengangkat ruh dan
jasadnya ke langit, tidak sebagaimana sangkaan kaum Yahudi yang mengklaim telah
berhasil menyalib dan membunuhnya. Demikian pula sangkaan kaum Nashrani bahwa
Nabi Isa ‘alaihissalam telah wafat untuk menebus dosa para pengikutnya.
Itu sejarah dari Haul tersebut
dan ternyata pada Zaman Rasulullah pun memang tidak ada. Mungkin tokoh yang ada
dalam makam Jagasari – Jagasara tersebut pernah berpengaruh dalam suatu hal di
desa ini, cukup lah kita doakan toh
buktinya Nabi Muhammad SAW yang
bahkan sangat berpengaruh bagi seluruh alam yang di Al – Qur’an di sebutkan
Rahmatan lil Alamin saja belum sempurna kita agungkan bahkan beliau menyuruh
cukup dengan meniru perilakunya yang kita kenal dengan sunnah tapi masih banyak
yang belum kita ikuti.
Saya pribadi sih tidak melarang
dengan di adakannya hal-hal seperti itu, Cuma tolong di lihat lagi dengan di
adakannya acara ini akan lebih banyak hal positif atau negatif nya ? dari
pandangan saya sih yang orang Awam dari segi tempat saja masih belum mendukung
untuk di adakannya acara, dapat ko kita
bayangkan malam hari anak – anak membawa obor dengan jalanan becek ya semoga
cuaca hari ini panas dan jalan yang becek sudah di tutupi, membawa obor lalu
berdiam di situ mengikuti rangkaian acara dengan banyak sekali orang di tengah
pelataran sawah, apa tak terpikir akan ada hewan – hewan berbahaya yang tak
mungkin dapat kita kontrol keberadaanya.
Saran saya sih, kenapa tidak di
Masjid saja yang minimal – minimal sih dari segi keamanan sudah terjamin. Dan kalau
tujuannya Doa sih Insya Allah, Allah bakalan denger kok lagian Masjid tempatnya
jauh lebih bersih. Dan dari segi biaya mungkin Masjid jauh lebih hemat di
banding di pelataran sawah yang harus menyewa tenda dan perangkat listrik untuk
penerangan. Tapi, semua kembali pada masing – masing pribadi yang mempunyai
tujuan tersendiri sih. Saya hanya menyampaikan keluh kesah hehehe..
Kurang dan lebihnya mohon di
maafkan. ;)
ini sudah tradisi dari warga kami..
ReplyDeletemau gelap mau becek..
gk jadi masalah..
Iya maaf kang..soalnya setahu saya kegiatan ini tuh kan baru berjaln 3 thn ini jadi kan mash blm layak gtu di bilang tradisi..nah tujuan saya tuh spya kedepannya mnding ga usah ada lagi acra spti ini tuh..karna agama ISLAM ga ngajarin loh bahkan Rasul pun ga pernh tuh lakuin Haul2..sebelmnya mnta maaf😊
Deletedi Masjid atuh lain di sawah. apalagi aya tujuan untuk kuburan..
ReplyDeleteAda biografinya gak ya?
ReplyDeleteMaaf lur.. agama sama budaya itu beda, jangan ke arab"an lah..agama memang islam tapi kita indonesia yg kaya akan budaya.. coba seaching google atau silaturahmi ke para sepuh bila perlu ke orang" kraton.. mereka mengadakan acara seperti ini dengan maksud apa, dan biasanya ada sesaji atau sajen.. bila kita berpikir positif bahan" yg ada di dalam sajen itu adalah simbol doa kita pada allah swt.. coba cari filosofi bunga setaman, filosofi menyan, filosofi sesaji sesaji lainnya.. mohon jangan terlalu mudah mengklaim sesuatu itu sesat, lebih baik kaji terlebih dahulu
ReplyDeleteSalam ti urang Durajaya 🙏🙏