Penantian Cinta part 2
Beberapa tahun kemudian...
Kami
menjalani hubungan layaknya orang pada
umumnya, Dia memberi ku kabar, perhatian, kasih sayang, cinta dan segala hal
yang di perlukan dalam menjalani suatu hubungan dan tentunya membuatku sangat
Bahagia selama beberapa tahun ini, yah bagaimana pun hal seperti ini lah
yang banyak di cita-citakan oleh setiap
perempuan yang ada di dunia ini.
Ku mulai
berkhayal tentang kehidupan kita di Masa
Depan, berangan-angan hidup bersama dengannya di sebuah rumah yang tidak terlalu mewah namun nyaman untuk kita
tinggali, melihat anak-anak kita bermain
di teras halaman rumah rasanya saat membayangkannya saja sudah membuat pipi ku
memerah hehehe... dan terkadang untuk mewjudkan itu semua, ketika ada waktu
mengobrol dengan Dia ku sempatkan bertanya “Di .. kurasa hubungan kita sudah
matang, apa sebaiknya kita lebih fokuskan lagi pada jenjang yang lebih serius ?” tanya ku. Dengan sorot
matanya yang sayu seperti biasanya Ia hanya menjawab “ Ya..” . ucapan itu
membuatku Bahagia walau sejujurnya aku ingin lebih dari sekedar ucapan “Ya” nya
itu. Namun tak seperti biasanya, Ekspresi wajahnya malah terlihat sangat sedih
setelah ucapannya itu. Memang dalam setahun terakhir ini kami hanya satu dua kali untuk bertemu karna
tempat bekerja kami yang tak memungkinkan untuk bertemu setiap saat. Aku bahkan
tak tahu kehidupan dia bagaimana setiap harinya yang ku tahu, Aku masih percaya
padanya dan Hubungan ini. Selepas percakapan itu kami memutuskan untuk pulang
dengan perasaan hatiku yang cukup tabu untuk di jelaskan.
Gomu gomu nooooooo pistollll....
Berdering hp ku
tanda ada pesan masuk, “maaafkan aku....” kulihat pengirimnya tentu dari Dia. Belum
sempat ku membalas maaf untuk apa , ponselku tiba-tiba berdering kembali “maaf untuk semuanya yang pernah kulakukan
padamu, aku mencintaimu namun ku tak bisa merasakan keberadaan mu, walau sudah
kucoba beberapa tahun ini namun perasaan itu masih sama, maafkan aku
.....mungkin dengan ini Ikatan kesedihan yang selama ini kau rasakan sudah
berakhir”. Tak terasa air mata ini sudah membasahi pipiku, Cinta yang selama
ini ku perjuangkan penuh dengan pengorbanan, aku bahkan hampir bersifat sangat
bodoh untuk mencintaimu tapi aku tak peduli, bahkan aku sudah tak bisa
merasakan pahit yang telah kau beri lagi, senyuman mu masih teringat jelas di
benak ku, walau sulit untuk menerimanya tapi setidaknya Tunjukan padaku SenyumanMu
itu untuk yang terakhir.
0 Response to "Penantian Cinta part 2"
Post a Comment