Ketahuilah !!! Berpura-pura Tegar itu Menyakitkan Bag.2
Keesokan harinya..
Aku terduduk di lorong kelas bersama teman-teman ku yang sedang menggoda setiap
Murid cewe yang terjebak harus lewat di antara kami, aku yang sedang membaca
sebuah buku karangan Kahlil Gibran yang berjudul “SIMFONI CINTA DARI SURGA”
dengan headset yang masih melekat di
telinga ku terdengar lagu Noah.....”aku
hidup untukmu aku mati tanpamu..”. aku mulai menikmati lagu tersebut sambil
membaca kutipan dari Kahlil Gibran “Apakah
Cinta yang Agung itu?”......dalam lamunanku memikirkan isi dari buku
tersebut,tiba-tiba ada seseorang yang
duduk di sampingku lalu mengambil salah satu headset yang berada di telinga sebelah
kiri ku, ingin tau apa yang sedang aku dengarkan“ dengerin lagu apa kak ?" aku hanya terdiam, dan mengambil
kembali headset yang sedang ia gunakan.
“Kak, tahu Daffodil ?”
entah mengapa ini kali keduanya aku bertemu dengan dia bahkan namanya pun aku
tak tahu, tapi setiap bertemu dengannya aku di penuhi rasa penasaran yang
tinggi di tambah dengan pengetahuan Bunga yang luar biasa sama dengan ku. “yaaa kenapa emang nya? memiliki 6 kelopak berwarna terang dan mempunyai
pusat bunga berbentuk terompet kecil yang menonjol”. Dia terdiam lalu
tersenyum, jujur ini senyuman termanis yang pernah ku lihat, membuat adrenaline
jantungku semakin meningkat. “maksudku
bukan itu kak, Bunga Daffodil memiliki arti terlahir kembali, semangat baru,
kehormatan dan penghargaan dan ini menjadi salah satu bunga kesukaan ku seperti
kakak yang menyukai Dandelion.” Setelah mengatakan itu ia pergi begitu saja
tanpa sempat lagi ku menanyakan namanya.
Bel masuk kelas.......kriiingggggggggg
Aku berjalan di sela teman-teman menuju ruang kelas bersiap
menemui salah satu pelajaran favoritku Matematika, dengan guru killer yang
kadang bertingkah konyol agar memecah
suasana dalam kelas. Gerangan apa yang menimpa ku saat itu, terpintas wajahnya
saat tersenyum padaku ketika aku tak
sengaja memejamkan mata, membuat pipi ku memerah menahan tawa saat sang Guru
sedang menjelaskan di depan.
“Aku harus tahu nama
dia dan siapakah dia sebenarnya ?” ujarku dalam hati. Aku lelah dengan hari
ini lalu ku tundukan wajahku ke atas meja setelah guru itu mengucapkan kata
penutup tanda pelajaran usai. Ketika Aku yang sedang tertunduk dan memejamkan
mata di atas meja tiba-tiba terngiang “kak...kak...kak..” berulang kali aku
mendengarnya dan suara itu pun semakin dekat namun aku berpikiran kalau itu
hanya sebuah fatamorgana cinta yang di sebabkan hati ku mungkin sedang jatuh
Hati. Aku malah tersenyum dalam lamunan ku,”bodoh
sekali diriku ini mencintai seseorang yang belum tahu namanya”. Ucapku dalam
hati. Memang aku sudah terlalu lama tidak menjalin hubungan lagi dengan seorang
perempuan setelah 2 tahun berpisah dengannya, tapi yasudahlah itu Cuma masa
lalu ku.
“Daffodil ... bunga
cantik yang melambangkan awal yang baru, tapi jangan tertipu si cantik ini
ternyata mengandung racun. Dan racun ini bereaksi saat mengkonsumsi bunganya. Hati-hati
ya kak dalam melangkah belum tentu yang cantik itu baik “ . Aku mendongah
kan kepala dan benar saja dia sudah berada di depan muka ku, kita saling
bertatapan mata dalam beberapa detik membuat pipiku memerah sebab baru kali ini
lagi aku saling bertatapan dengan seorang perempuan. Lanjut ia mengatakan “berhentilah menjadi bunga akasia kak”. Dia
memejamkan mata dan memberikan senyuman manis itu lagi, lalu ia pergi
meninggalkan jejak punggungnya yang semakin lama hilang di balik pintu kelasku.
Aku tertawa tak
menyangka dan kurenyutkan dahi sampai teman-temanku ada yang memperhatikan kalau
dua hari terakhir ini tingkahku berubah, “kamu
tidak apa-apa bay?” ucap Bima dari belakang dengan merangkul bahuku, hanya
gelengan kepala yang aku berikan lalu ia pergi meninggalkan ku sendiri seperti tahu jikalau aku memang sedang ingin
sendiri.
Sepulang Sekolah....
Aku masih memikirkan apa yang dikatakan oleh perempuan
Mysterius itu, “Bunga Akasia
ya,,,melambangkan Cinta yang terpendam, Cinta Suci dan keindahan. Apa aku
serapuh ini sampai anak baru seperti dia bisa tahu apa yang ada di hati ku ini,
memang selama 2 tahun ini aku selalu berpura-pura agar terlihat tegar tapi
sepertinya tidakanku ini membuatku terlihat sangat rapuh” Air mataku
seketika saja keluar dan mengalir di antara pipiku dan jatuh di atas permukaan
tanah yang akan ku pijak.
“jadilah Azalea
kak.....pulang duluan ya kak.” Tangisku terhenti dan mencoba mengingat apa
arti bunga Azalea. “........berhati-hatilah...demi...
aku..” ku lihat sekitar dan ternyata aku telah kehilangan dia lagi.
Aku duduk di sebuah warung yang sudah tak terpakai entah
karna bangkrut ata pemiliknya pindah rumah tapi tempatnya nyaman untuk
merenungkan sebuah masalah, perlahan-lahan ku ingat kapan pertama kali aku
bertemu dengannya, ucapannya yang sampai
sekarang pun masih terdengar seperti dia yang mengucapkannya ,seketika terbesit
di pikiranku dan membuat ku tersadar “kok
bisa anak kelas satu dengan leluasa masuk kelas ku sedangkan aku duduk di
bangku kelas 3, apa dia tidak malu ? atau jangan jangan..... dia.......”
Tunggu kelanjutannya lagi yaaaa
0 Response to "Ketahuilah !!! Berpura-pura Tegar itu Menyakitkan Bag.2"
Post a Comment