Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Desa Beber


Assalamualaikum wr wb
Semoga pembaca dalam keadaan sehat walafiat dan dalam lindungan Allah SWT,  sebelumnya saya ingin meminta maaf karna kemarin jarang posting lagi di karenakan kondisi badan yang kurang begittu nyaman untuk menulis.
Tapi kali ini Allah telah memberikan keksuasaannya dengan memberi sedikit kuasanya untuk membuat saya sehat seperti biasanya,Alhamdulillah semoga kalian juga di beri kesehatan agar di permudah urusannya. Amiinn

Kali ini saya ingin membahas tentang  salah satu Hari besar yakni Hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang bertepatan pada tanggal 12 Desember 2016 kemarin, alasan kenapa saya ingin membahas Hari in,i pertama karna saya salah satu dari Fans fanatik beliau (MUHAMMAD SAW ), kedua masih terlalu banyak Pro Kontra tentang acara yang kadang di sebut dengan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dan yang terakhir karna Masjid yang terletak di dekat rumah saya mengadakan acara tersebut.

Oke, sekalian Promo tentang Desa sendiri agar mendunia hehe  saya akan coba membahas tentang acara peringatan Hari Lahirnya Nabi kita Muhammad SAW,yang jatuh pada tanggal 12 Desember 2016 kemarin. Dimulai ketika saya pergi ke Masjid Nurul Huda desa Beber Kec. Beber  Cirebon untuk melaksanakan Sholat Dhuhur hari senin itu, seperti biasa hanya di isi kurang dari satu  shaf  barisan depan  dan hanya orang – orang itu saja yang mengikuti kata hati nya untuk Sholat berjama’ah, kami melaksanakn kewajiban kami pada sang pencipta setalah iqomah di peerdengarkan, lalu setalah dua salam tak sengaja saya melihat beberapa Ember besar dan di isi dengan makanan dan minuman kalau di desa kami di sebut Berkat, lalu di samping nya ada bingkisan kecil lagi mungkin untuk anak-anak. Dalam hati saya mungkin ini untuk perayaan Maulid Nabi jam 14.00 nanti. Ada secerca harapan dalam hati saya, mungkin Masjid ini akan ramai sampai Ashar nanti ucap dalam hati ketika dalam perjalanan pulang.
Sesampainya di rumah, seperti biasa saya buka Hand Phone lalu cek-cek medsos saya di mulai dari BBm,Whats Apps, Face Book, dan terakhir Instagram. Nah di instagram ini saya menemukan sebuah Pro Kontra tentang perayaan Maulid Nabi Muhammad, ada yang bilang Maulid Nabi ini Bid’ah sesat, dan ada yang bilang ini di anjurkan karna di dalamnya terdapat banyak kebaikan, tapi ada yang membahas juga jika benar di anjurkan, kenapa para Sahabat Terdahulu tidak melakukannya padahal  mereka sudah jelas kadar keimanan dan ketaatannya. Dari pendapat-pendapat di atas membuat kepala saya pusing tujuh keliling memikirkannya, kalo menurut hati kecil saya sih Kegiatan ini cukup baik jika di laksanakan karna bisa memper erat silaturahim karna warga bisa berkumpul pada tempat dan waktu yang sama secara bersamaan, lalu bisa bersedekah, dan intinya mengenalkan pada anak-anak kalau peristiwa Maulid Nabi adalah Peristiwa Lahirnya seorang yang Agung yang pernah tercipta di muka bumi ini ialah beliau MUHAMMAD RASULULLAH.


Namun semua  itu Cuma ada di hati dan mungkin akan selalu ada di hati setelah saya menghadiri acara Maulid Nabi Muhammmad  kenyatannya berbanding terbalik dengan yang ada di hati ini, yang semula berpikiran dengan  hati gembira berjalan menuju Masjid dengan Jemaah yang Alhamdulillah mencapai seratusan orang lebiih lah membuat  pemandangan yang Amazing di Masjid itu, dengan senyum kecil saya masuk di sela-sela orang-orang dan anak-anak yang sedang menikmati lantunan SHALAWAT NABI yang saya lihat sih di bawakan oleh para santri,dan saya lihat juga ada Bapak kepala Desa menghadiri acara tersebut dan sedang menikmati juga Lantunan SHALAWAT bersama para kyai yang hehe saya tidak mengenalinya, jemaah macam apa saya ini yang gatau kyai di daerahnya hehe. Baru sebentar saya duduk, entah perasaan senang atau apa terlintas di benak saya sehingga saya keluar lalu pulang dan mengambil HandPhone saya untuk  mengabadikan Acara ini, karna bisa melihat jemaah sebanyak ini cukup Langka hehe apalagi sebentar lagi Ashar, Mungkin ini bakal jadi Jemaah terbanyak di Masjid itu selain Sholat Juma’at dan Sholat-sholat  Hari Raya. Setelah cukup mengambil ganbar saya cukupkan dan duduk lagi menikmati Lantunan-Lantunan shalawat yang begitu merdu terdengar di telinga saya, tak terasa waktu Ashar tiba saya putuskan untuk pulang terlebih dahulu waktu acara penutupan untuk menyimpan HP dan karna rumah yang cukup dekat juga, Adzan Ashar berkumandang saya segera melangkahkan kaki menuju Masjid tadi dengan hati yang begitu riang dengan gambaran jemaah yang akan membludak anak-anak,Ibu-ibu, Bapak-bapak sudah amat jelas terlihat di pikiran saya mengingat yang duduk saja bisa padat.

Namun apa yang terjadi ketika saya sampai di Masjid ternyata Lantunan Adzan adalah penanda mereka untuk bubar dan menyisakan beberapa sampah yang masih berserakan, sedikit terluka hati saya dan berpikiran positif mungkin mereka banyak keperluan atau apalah, mereka mungkin orang Hebat yang sudah berilmu yang mungkin tahu cara Masuk syurga, dan yang makin membuat hati saya teriris mengapa para santri yang tadi mengisi Acara ikutan bubar saat Adzan ? job mereka terlalu banyak atau ada apa ? dan yang mengejutkan seperti biasa yang mengikuti Sholat tidak lebih dari satu Shaf bahkan kurang. Dalam Hati ini Lantas apa Makna dari Acara ini ? mari kita renungkan. Malah sempat berpikiran mungkin ini bid’ah .
Tapi memang tidak bisa di katakan kalau peringatan Maulid Nabi adalah bid’ah, namun hanya sebuah kegiatan yang sesungguhnya tidak ada tuntunannya dan tidak di contohkan oleh Nabi Muhammmad. Poin kekhawatirannya itu ketika sebuah kegiatan yang pada masa Rasulullah tidak ada ( tidak pernah di bahas/ di contohkan) kemudian karna di lakukan secara rutin, maka seakan-akan menjadi sesuatu yang wajib,  walau pun tidak ad konteks yang menegaskan bahwa hal itu wajib. Dalam masyarakat kita yang seringkali terjadi adalah, suatu yang sesungguhnya tidak wajib dan sudah terbiasa dilakukan masyarakat dan ketika seseorang tidak dapat melakukannya, maka dia akan berusaha seakan-akan hal itu wajib padahal yang sudah jelas-jelas wajib mereka tinggalkan kaya cerita di atas dan yang mengerikannya karena takut akan pandangan orang lain (masyarakat sekitar) jika ia tidak melaksanakan hal tersebut. Disinilah yang sangat saya khawatirkan yang takutnya akan membudaya nantinya.
Sedikit pesan saya yang ilmunya masih di bawah alangkah baiknya PERBAIKI YANG WAJIB DULU LALU HIDUPIN YANG SUNNAH baru hal seperti Maulid di laksanakan, bukan melarang bahkan saya sangat setuju di adakannya acara seperti itu namun harus dengan konteks yang jelas dan tepat sasaran.
Kurang lebih nya saya minta maaf, sesungguhnya lebihnya itu milik Allah dan saya masih di penuhi kekurangan. Wassalamualaikum wr wrb

0 Response to "Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Desa Beber"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

<script data-ad-client="ca-pub-6931901706804628" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Iklan Tengah Artikel 1

<script data-ad-client="ca-pub-6931901706804628" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Iklan Tengah Artikel 2

<script data-ad-client="ca-pub-6931901706804628" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Iklan Bawah Artikel

<script data-ad-client="ca-pub-6931901706804628" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>