Perjalanan menuju Tasik di mulai dengan mimpi Buruk lalu ketemu Kuntilanak dan di ganggu saat menulis Artikel ini !!!
Assalamualaikum wr wb
Bissmillahirohmanirohim, kali ini saya ingin menceritakan
pengalaman saya berkendara dari Cirebon menuju Tasikmalaya. Hari Minggu tepatnya
tanggal 20 November 2016, saya dan teman
saya berencana akan melakukan perjalanan menuju Tasikmalaya untuk melakukan
praktik lapangan teman saya yang sedang Kuliah dan saya menjadi bahan
praktiknya. Malam sebelum berangkat tepatnya malam Minggu, entah kenapa saya
mengalami mimpi buruk dalam tidur saya, yang saat itu bermimpi ada mayat
tetangga saya yang baru di kuburkan sekitar semingguan namun di gali kembali
lalu si Mayit itu di bawa ke depan rumah saya, dalam mimpi tersebut terasa
sekali hawa Mistisnya sampai sekarang pun saat saya menceritakannya badan
merinding semua mengingat tubuh si Mayit yang telah hancur dan di taruh di
depan rumah saya itu. Beruntung Mimpi
itu hilang begitu saja ketika Adzan Shubuh berkumandang dan sautan nenek saya
membangunkan untuk segera pergi ke Masjid.
Dengan berlagak tidak memikirkan Mimpi itu dan memang tidak
di anjurkan juga memikirkan mimpi, tepat jam 10 pagi saya berangkat menuju
Tasikmalaya , dimulai dengan menjemput teman saya kerumah nya yang jaraknya
juga tidak begitu jauh sih. Sebut saja Aah namanya, setelah berpamitan pada
keluarganya kami siap berangkat yang katanya akan memakan waktu 3 jam
perjalanan itu, Pertama kami berangkat dari Beber menuju Kuningan Jawa Barat
lalu setelah sampai taman Cirendang belok ke kanan arah Cigugur terus ikuti
sampai ke Waduk Darma di sepanjang perjalanan itu kami bersenda Gurau walaupun
bukan pacar tapi kami cukup akrab karna telah berteman lama, terpapar
pemandangan yangg indah dan menyegarkan mata ini lah keindahan dari daerah
Kuningan. Apalagi setelah sampai di Waduk Darma, rasanya sangat menyejukan Hati
kalau kalian tidak percaya boleh di coba untuk kesana. Dari sini saya mulai
kehilangan arah Jalan karna ppengetahuan jalan saya untuk daerah Kuningan Cuma
sebatas Waduk darma lalu saya menyerahkan semua arah perjalanan nya pada yang
lebih penglaman dan paham akan jalanan yang akan di lalui bahasa gaulnya sih
Navigator. Dan tidak di sangka-sangka ternyata jalanan yang akan di lalui
tidaklah sama dengan yang ada di dalam pikkiran saya, yang saya perkirakan
mirip mungkin kaya jalanan Pantura yang sering saya lewati tapi berbanding
terbalik 1800, jalanan nya mirip lintasan Moto GP mungkin Marc
Marquez dan Vallentino Rossi bakalan seneng kalau lewat jalanan ini, hehe yang
membedakannya Cuma kalau sirkuit di batasi pembatas jalan disini di batasi
tebing-tebing curam yang Rawan Longsor, tapi entah mengapa saya sangat
menikmati sekali perjalanan tersebut dengan menirukan gaya-gaya pembalap Moto
GP ketika berbelok. Namun dalam hati saya pun terbesit mungkin kalau saya
sengaja ke Tasik memakai kendaraan Umum macam Bis mungkin bakalan Muntah-muntah
mengingat saya yang Mabokan lalu di tambah pernytaan teman saya “ Bibi Aah ajah waktu nganterin naik bis sampe
Muntah-muntah”, menambah yakin kalau saya jangan sampai pakai mobil kalau
pergi kesana.hehe
Lama meliiuk-liuk di antara tebing-tebing Curam membuat
sedkit pegal pada bagian pundak dan pergelangan tangan dan tidak terasa sudah
mencapai waktu Dhuhur, lalu kami istirahat terlebih dahulu di sebuah masjid
untuk melaksanakan kewajiban pada sang Pencipta sambil melemaskan otot-otot
kami yang telah menegang dalam perjalanan yang baru menempuh setengah
perjalanan itu. Setelah agak baikan, kami melanjutkan perjalanan lagi yang terlihat seperti masih di uji skill
pembalap nyaa.hehe namun tak cukup lama meliuk-liukan Kuda Besi yang saya bawa tibalah
kami di sebuah jalan besar. Disini terjadi kesialan yangg seharusnya tak pernah
terjadi, saat itu saya melewati garis pembatas motor yang sudah terhapus dan
hampir tidak terlihat di tambah LAMPU MERAHNYA JUGA TERHALANG POHON. karna saya
baru kesitu jadi saya menanyakan pada teman saya “ Ini Lampu Merah bukan?” sebelum teman saya menjawab dan katanya dia
tak mendegar pertanyaan saya malah dari sisi sebelah Kanan ada Bapak-bapak
POLIsi berwajah garang menghampiri kami, saya kira dia akan memberi pengarahan
pada saya malah Surat Tilang ia berikan, dalam hati iya memang kami salah tapi
ya beri pengarahan dulu toh pak terus kami juga ga nerobos tuh Lampu jangan
asal tilang mungkin Rezekinya Bapak itu buat nafkahin anak istrinya, karna
proses Tilang memakan waktu lama berakibat pada perjalanan kami yang juga
bertambah waktu tempuhnya yang aturan sampai pukul 13.00 malah tiba tepat pukul
14.00 saya rasanya ini perjalanan yang paling melelahkan di banding Cirebon –
Karawang yang sering saya lalui. Namun tak di sangka kami melewati sebuah
jembatan yang di atasnya ada sebuah rel Kereta Aktif dan membuat hati saya
cukup takut karna saat melihat kebawah cukup dalam juga kalau sampai terjatuh
bisa tidur selamanya mengingat saya Phobia ketinggian,tak lama setelah melewati
jembatan itu kami sampai di Kota Tasik
Lalu Sesampai disana kami menuju Asrama teman saya itu dan saya nyari tempat untuk bermalam kepada teman-teman saya yang sudah berada disana, setelah dapat tempat bernaung kami seperti Reuni kecil-kecilan yang lucunya hanya saya laki-laki dalam reuni tersebut dengan 5 perempuan disana. Macam tamu, saya di sambut baik kehadirannya disana dan di ajak jalan-jalan keliling kota Tasik dan berhentilah kami di sebuah pusat perbelanjaan di kota tersebut yang di kenal ASIA PLAZA bagai pangeran dengan 4 permaisurinya kami Masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu namun tidak di duga saya di ajak untuk masuk kedalam Photo Box yang sejak dulu saya sangat anti hal-hal yang seperti itu, akhirnya saya merasakan juga menjadi Alay di usia Produktif hehe cukup menyenangkan juga dan cukup terharu karna tempatnya kurang besar membuat kami saling himpit.
Lalu Sesampai disana kami menuju Asrama teman saya itu dan saya nyari tempat untuk bermalam kepada teman-teman saya yang sudah berada disana, setelah dapat tempat bernaung kami seperti Reuni kecil-kecilan yang lucunya hanya saya laki-laki dalam reuni tersebut dengan 5 perempuan disana. Macam tamu, saya di sambut baik kehadirannya disana dan di ajak jalan-jalan keliling kota Tasik dan berhentilah kami di sebuah pusat perbelanjaan di kota tersebut yang di kenal ASIA PLAZA bagai pangeran dengan 4 permaisurinya kami Masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu namun tidak di duga saya di ajak untuk masuk kedalam Photo Box yang sejak dulu saya sangat anti hal-hal yang seperti itu, akhirnya saya merasakan juga menjadi Alay di usia Produktif hehe cukup menyenangkan juga dan cukup terharu karna tempatnya kurang besar membuat kami saling himpit.
Setelah lama berkeliling malam itu akhirnya semua teman saya
pulang ke tempatnya Masing-masing, Aah ke Asramanya di susul oleh Eha yang di
Antar oleh Elis menggunakan motor yang belum sempat beristirahat sejak siang
tadi dan menyisakan saya dan Iis yang sedang duduk kecapean di depan Parkiran
Kampus UPI Tasik, kami mengobrol lama karna sudah lama kami tidak saling
bertemu bersenda gurau dengan menanyakan Pacar yang padahal udah jelas dan
Pasti Jomblo kami itu hehe tawa kami saat itu menghapus kerinduan yang telah
lama terpendam hehhe, namun di sela-sela Tawa kami itu berubah menjadi
mencekam, saat itu kurang lebih pukul 20.34 saat kami sedang bercerita
tiba-tiba dari arah depan terlihat sesosok bayangan putih terbang menuju sebuah
pohon, kami sama sekali tak bereaksi dengan kejadian itu sampai saya bertanya
pada Iis “ Tadi itu apa ya ?” dengan
nada pelan dia hanya bilang “yaudah
biarin ajah” tak sengaja badan saya merinding bukan kepalang lagi ditambah”emang siapa lagi? Kan disana gada orang”
semakin menjadi- jadi ketakutan saya, tapi kami tetap mengacuhkan kejadian tadi
dan melanjutkan mengobrol namun dalam hati mungkin ini ada kaitannya dengan
mimpi saya semalam tapi yaudahlah yang penting enggak ganggu saya, tak lama
setelah itu datang Elis dan mengkhiri obrolan kami malam itu, Iis pulang ke
Asrama dan Elis mengantarkan saya ke tempat saya akan menginap.
Malam telah berlalu dan muncul Matahari Senin pagi yang tak
cukup menghangatkan udara dingin Tasik di Pagi hari, pukul 06.00 saya keluar
dari tempat menginap singkat saya iitu dan setelah berpamitan, saya meniatkan
untuk sedikit berkeliling lagi masih penasaran dengan yang namanya Tasik hehe
setelah semalem ketemu mba Kun. Pagi itu saya sarapan Bubur, cukup banyak untuk
satu porsi dan enak juga rasanya saya kira akan mahal bayarannya ternyata Cuma
Rp 3000 wow harga yang tak lazim untuk di Cirebon dengan porsi
sebanyak itu. Lalu tepat pukul 08.00 saya menerima SMS dari Aah untuk menuju
kampusnya yah memang ini tujuan kami datang ke Tasik, dalam prakteknya
membutuhkan waktu lama dan selesai sekitaran Dhuhur, dengan kondisi yang masih
belum pulih kami berencana untuk langsung
pulang ke Cirebon setelah Dhuhur nanti, setelah semuanya beres kami meluncur
menuju UPI Tasik terlebih dahulu untuk memberikan PB yang sempat kami pinjam
sekalian pamit untuk pulang, dengan perasaan yang senang dan puas kami
meninggalkan kota Tasik dengan sedikit kecewa karna tidak bisa pergi ke gunung
Galunggung tapi mungkin lain kali, kami berangkat jam 14.00 dengan perjalanan
yang sama meliuk-liuk di antara tebing namun saya sudah memahami jalanan jadi
terasa cukup cepat melewati jalanan itu. Dan kami sampai jam 17.00 dirumah
masing-masing dengan selamat. Alhamdulillah
Begitulah perjalanan saya menuju Tasik yang di hiasi dengan
berbagai kejadian baru dan tak akan pernah bisa di beli dengan uang berapa pun
terima kasih Aah yang telah mengajak saya hehe dan perlu kalian ketahui ketika
saya menulis artikel ini pas bagian Mba Kun terdengar suara tangisan di dalam
kamar saya, saya cukup takut untuk mempubliskasikannya tapi saya pikir ini
bagus untuk di bagikan
Wassalamualaikum wr wb
0 Response to "Perjalanan menuju Tasik di mulai dengan mimpi Buruk lalu ketemu Kuntilanak dan di ganggu saat menulis Artikel ini !!! "
Post a Comment